Kamis, 21 November 2013

Cara Menggunakan Webmaster Tools Untuk Pemula

Kebetulan lagi sering buka Webmaster Tools makanya dapet ide buat postingan ini gan. Webmaster Tools ini alat yang disediain sama Google secara gratis untuk kita pemilik blog atau situs. Fungsi utamanya adalah untuk mengetahui laporan lengkap tentang blog atau situs kita. Mulai dari jumlah penayangan blog sampai masalah error yang terjadi di blog kita gan.



Untuk pemula mungkin akan sedikit kebingungan menggunakan Webmaster Tools ini. Sama gw juga dulu kagak ngerti sama tools ini, tapi seiring waktu sekarang udah bisa menggunakan Webmaster Tools ini gan. Buat loe yang masih belum mengerti cara menggunkan Webmaster Tools, kali ini gw bakal share caranya gan.

Webmaster tools ini kadangkala dilupakan oleh sebagian Blogger karena mungkin menganggap tools ini gak ada gunannya. Padahal peran tools ini lebih dari semua tools yang ada buat optimasi SEO. Jadi gw kasi tau jangan pernah anggep remeh Webmaster tools buat ngoptimalin blog loe gan. Lanjut aja ke topik utama bagaimana cara menggunankan Webmaster Tools ini dari cara mendaftar dan fungsi masing-masing toolsnya silahkan disimak gan.


Cara Menggunakan Webmaster Tools Untuk Pemula

Cara Mendaftarkan Blog ke Webmaster Tools

Untuk bisa menggunakan Webmaster Tools tentu loe harus punya akun Google. Kalau udah punya langsung aja login ke Google Webmaster Tools gan. Setelah login yang pertama loe lakuin adalah menambahkan blog atau situs loe gan. Caranya tinggal klik tombol warna merah di kanan atas TAMBAHKAN SITUS, lalu isi dengan URL blog loe dan klik Terus. Setelah itu loe bakal dibawa ke halaman verifikasi, disini pilih tab Metode Alternatif dan centang Tag HTML.


Abis itu loe copy kode meta HTML yang dikasi dan pastein ke template blog di bagian tag <head> gan. Kalau udah lalu klik tombol merah VERIFIKASI di Webmaster Tools dan liat hasilnya kalau berhasil maka blog loe bakal muncul di Dashboard Webmaster Tools gan. Beres gampang kan cara nambahin blog ke Webmaster Toolsnya gan. Sekarang lanjut ke cara menggunakannya gan.


Cara Menggunakan Webmaster Tools

Sudah daftar di Webmaster Tools sekarang kita cari tau cara menggunakannya gan. Di halaman awal Webmaster Tools loe pilih blog yang mau dikelola, diklik aja URLnya gan. Setelah masuk  loe bakal liat halaman Dasboard awal dari Webmaster Tools. Disana ada status pesan Baru dan Penting serta Status Saat Ini, gak usah kaget kalau Kueri Penelusuran sama Peta Situs masih kosong karena loe baru mendaftar gan.

Lanjut disisi kiri Webmaster Tools loe bakal nemuin banyak tab gan. Dibalik tab-tab tersebut loe bakal nemuin banyak Tool yang bisa digunain gan. Gw bakal jelasin yang penting-penting aja dan yang bakal sering loe pake biar gak terlalu panjang postingan gw, cek it dot gan.


1. Konfigurasi > Setelan >> Disini loe bisa ngerubah Target Geografis tinggal pilih aja negara yang jadi target blog loe gan.

2. Kesehatan > Ambil Sebagai Google >> Fungsi tools ini untuk proses pengindekan URL postingan lama atau pun baru gan. Bisa juga digunakan untuk memaksa Google agar cepat mengindex URL postingan lama yang baru di update. Caranya tinggal nambahin URL postingan ke kolom yang udah disediain lalu klik Ambil. Tunggu beberapa detik kalau berhasil tinggal klik Kirimkan ke index gan. Setelah itu loe submit URLnya ke Google melalui alamat ini https://www.google.com/webmasters/tools/submit-url gan.

3. Pengoptimalan > Peta Situs >> Ini alat yang sangat penting agar Googlebot bisa merayapi setiap halaman blog loe dengan baik gan. Cara nambahinnya tinggal klik tombol TAMBAHKAN/UJI PETA SITUS, lalu ketikan sitemap.xml ke dalam kotak kosongnya dan klik Mengirim Peta Situs gan. Beres tinggal ditunggu aja hasilnya, untuk berapa lama sitemap ini terindex tergantung dari kondisi kesehatan blog dan aktivitas update postingan di blog gan.

4. Pengoptimalan > Hapus URL >> Tools yang bisa digunakan untuk menghapus URL postingan kita dari pencarian Google gan. Tinggal masukin aja URL postingan yang mau dihapus dari pencarian Google. Sebelum menghapus URL loe harus baca aturannya dulu di https://support.google.com/webmasters/bin/answer.py?hl=en&answer=59819 gan.


Itulah tools penting yang akan sering kalian gunakan di Google Webmaster Tools gan. Masih ada juga beberapa tools penting yang fungsinya untuk menganalisa blog loe. Gw bakal jelasin beberapa aja sebagai berikut ini gan.


1. Kesehatan > Kesalahan Perayapan >> Disini loe bakal nemuin URL-URL di blog loe yang rusak atau tidak ditemukan gan. Kalau Google nemuin kesalahan perayapan, loe tinggal centang URLnya lalu klik TANDAI SEBAGAI TELAH DIPERBAIKI gan. Agar kedepanya Google gak ngindex lagi URL yang rusak tersebut.

2. Lalu Lintas > Kueri Penelusuran >> Disini bakal ditampilin grafik lengkap penelusuran blog loe di Google gan. Jadi loe bakal tau berapa jumlah kueri, penayang dan klik blog loe. Juga loe bisa menganalisa kata kunci apa aja yang paling banyak penayanganya sama posisi rata-rata di pencarian gan.

3. Lalu Lintas > Tautan ke Situs >> Disini loe bisa tau berapa jumlah backlink blog loe yang dihitung sama Google gan. Dan juga loe bakal tau dari mana aja asal backlink tersebut. Kalau gw gak salah Google ngupdate data backlink ini setiap hari Selasa gan.


Gw rasa itu aja yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Webmaster Tools untuk pemula gan. Untuk fitur-fitur yang lainnya loe silahkan dicoba-coba sendiri dan gw yakin seiring waktu loe bakal lebih mengerti gan. Semoga postingan tentang cara menggunakan Webmaster Tools untuk pemula ini bermanfaat.

Tentang Separasi dan Sablon Kaos


Banyak yang tanya ke saya tentang proses separasi dan hubungannya dengan sablon kaos, terutama dari mereka yang mengaku masih awam terhadap permasalahan tersebut.

Dapat saya katakan disini bahwa prinsip film separasi adalah membuat suatu gambar utuh (full color) menjadi terpisah-pisah sesuai dengan warna-warna penyusunnya, karena prinsip kerja alat pencetak gambar adalah mencetak berdasarkan warna per warna.

Nah, disinilah pentingnya film separasi, bagaimana kita memisahkan dan mengelompokkan warna-warna penyusun gambar dengan tepat sehingga hasil pencetakannya dapat sama atau minimal mendekati sama dengan gambar aslinya.

Proses cetak separasi umumnya menggunakan warna-warna proses (prosess color), yaitu cyan (C), magenta (M), yellow (Y), dan Black (K) sehingga biasa disebut dengan warna CMYK. Dari perpaduan (kombinasi, percampuran) keempat warna tersebutlah sebenarnya dapat dihasilkan berbagai wacam warna yang menyusun suatu image. Misalnya untuk menghasilkan warna merah dilakukan dengan memadukan warna yellow dan magenta.

Perbandingan persentase antara yellow dan magenta atau dengan tambahan warna lain akan menentukan warna merah seperti apa yang dihasilkan. Misal 100% magenta dipadukan dengan 100% yellow (perbandingan 1:1) akan menghasilkan warna red (merah). Sedangkan perpaduan 60% magenta dan 100% yellow (perbandingan 3:5) akan menghasilkan warna orange. Atau perpaduan antara 20% magenta, 20% yellow dan 60% black (perbandingan 1:1:3) akan menghasilkan warna dark brown. dst.

Warna-warna lain yang tidak bisa dihasilkan dari perpaduan warna CMYK (misalnya biru/merah/kuning/cokelat/emas/dsb tertentu) akan dicetak menggunakan warna khusus (biasanya warna panthone). Meskipun ada juga proses cetak yang warna dasarnya bukan CMYK, tetapi menggunakan enam warna dasar (hexachrome) yang terdiri atas hexachrome yellow, orange, magenta, cyan, green, dan black. Tetapi umumnya yang digunakan adalah warna CMYK.

Jika kita buka printer warna kita, kita akan menemukan cartridge pada printer tersebut akan terdiri dari sekat-sekat warna yang berisi warna-warna cyan, magenta, yellow dan satu tambahan lagi warna black. Ini berarti setiap kali kita mencetak foto warna kita pada selembar kertas, kita telah melakukan proses cetak separasi. Hanya saja, kita tidak perlu melakukan pemisahan warna terlebih dahulu, karena komputer telah melakukan pemisahan warna secara otomatis dan mengirimkannya kepada printer, sehingga printer bisa “tahu” warna cyan misalnya harus dicetak di posisi sebelah mana saja. Begitu pula pada proses cetak dengan menggunakan mesin cetak ataupun sablon, gambar dicetak dengan “menempatkan” warna-warna tertentu pada titik-titik bidang tertentu, yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar yang diinginkan (misalnya foto kita). Tentu saja kita (melalui bantuan komputer) yang memisahkan penempatan warna-warna tersebut (dalam bentuk film, yang kemudian dibuat plat atau screen).

Bagaimana gambar foto kita, misalnya, ingin kita cetak pada koas melalui cara sablon?
Sekarang ini ada sistem sablon yang dikenal dengan istilah sablon digital. Gambar (foto) yang ada di komputer dengan menggunakan printer dan tinta khusus dicetak di atas kertas khusus (mirip kertas hvs biasa) dengan sistem mirror (gambar di flip – sisi kiri ada di kanan). Hasil cetakan di atas kertas ini kemudian ditempelkan di atas bahan kaos pada posisi yang diinginkan, lalu dipress dengan mesin hot press (bisa juga disetrika dengan tekanan, tapi mungkin hasilnya kurang memuaskan) dan kertasnya dilepaskan. Maka gambar yang tadinya ada di atas kertas akan berpindah (ditransfer) ke atas kaos kita. Itulah sebabnya cara ini dikenal juga dengan istilah transfer print (direct print digunakan untuk pencetakan langsung di atas bahan).

Keunggulan teknik transfer print adalah proses cetak separasi dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih presisi dalam hal kesamaan warna-warna dengan aslinya, serta lebih praktis dalam pengerjaannya. Kelemahannya adalah sistem ini membutuhkan peralatan dan bahan-bahan khusus yang harganya lebih mahal, serta hasil cetakan yang tipis-tipis saja. Kertas yang digunakan hanya bisa dipakai untuk sekali cetak. Disamping itu, teknik ini hanya bagus diterapkan pada bahan-bahan tertentu dengan warna dasar putih.

Ada juga transfer print yang digabungkan dengan teknik sablon. Gambar yang akan ditransfer ke atas bahan adalah hasil cetakan sablon di atas kertas stiker khusus dengan tinta khusus stiker. Teknik sablonnya sama saja dengan sablon yang lain, hanya saja film yang diafdruk di atas screen di-mirror (di flip horizontal — kiri di kanan), dan urutan pencetakan warnanya dibalik (warna background/warna yang lebih tua dicetak terlebih dahulu) di atas stiker. Setelah semua warna dicetak di atas stiker, kemudian terakhir dicetak lem stiker yang film-nya adalah dibuat mengikuti bentuk gambar secara keseluruhan (biasanya dilebihkan sepersekian mili sekeliling gambar). Baru setelah hasil cetakan di atas stiker tersebut kering, stiker diletakkan diatas bahan kemudian dipress dengan dengan heat rolling press atau hot press, dan stiker dilepaskan perlahan-lahan.

Keunggulan transfer print sablon stiker ini dibanding transfer print dengan printer adalah dapat menghasilkan cetakan yang lebih tebal atau cetakan timbul dan tetap bagus untuk semua warna bahan. Kelemahannya pada proses cetak yang lebih rumit dan, karena menggunakan teknik cetak sablon, untuk cetak separasi jauh lebih sulit untuk mendapatkan warna hasil cetakan yang pas.

Bagaimana dengan sablon konvensional untuk mencetak separasi?
Sablon konvensional (manual) tetap bisa mencetak separasi. Hanya saja ini membutuhkan meja khusus jika ingin mendapatkan hasil yang bagus. Biasanya adalah meja panjang (miring atau datar) yang telah dilapisi lem untuk perekat bahan, dengan rel sebagai “jalanan” screen dan nok untuk pembatas posisi screen.

Ini memungkinkan penempatan posisi tiap screen akan sama untuk semua bahan (lebih baik kalau bahan yang masih berbentuk potongan - bukan baju/kaos jadi), sehingga hasil yang didapat sama untuk tiap bahan.
Meski begitu, pengaturan posisi screen awal pada pencetakan sablon direct print untuk separasi sangat menentukan hasil yang didapat.

Pengetahuan mengenai proses sablon di sini sengaja saya uraikan untuk menambah pemahaman tentang sablon, sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk pembuatan film untuk sablon.

Jenis Benang Dan Rajutan Kaos

Seperti yang kita ketahui, bahan dasar dari semua pakaian adalah benang. Untuk suatu benang menjadi kain kaos, harus melalui proses dirajut atau knitting. Baik jenis benang maupun tipe rajutan pada kain kaos berbeda-beda.

JENIS BENANG
 1. BENANG 20S.
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

2. BENANG 24S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

3. BENANG 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

4. BENANG 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.


Benang Gram / m2 Gram / m3
Single knitt Double knitt
20s 180-220 gr 260-280 gr
24s 170-210 gr 240-260 gr
30s 140-160 gr 210-230 gr
40s 110-120 gr 180-200 gr


 
JENIS RAJUTAN

 1. SINGLE KNITT (Contoh. Combed 20?S, S nya adalah single knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single. Penggunaan hanya satu permukaan atau kaos tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan). Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

2. DOUBLE KNITT (Contoh. Combed 20?D, D nya adalah double knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah). Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. LACOSTE
Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak. Penggunaan tidak bisa dibolak-balik. Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil. Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.

4. STRIPER atau YARN DYE
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye). Penggunaan tidak bisa di bolak-balik. Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt. Finishing harus openset / belah. Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa (Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt).

5. DROP NEEDLE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum. Penggunaannya bisa di bolak-balik. Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur. Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.

PANDUAN MENILAI JAHITAN KAOS

1. Perhatikan jahitan pada bagian bawah kaos dan pada bagian kerah/rib kaos secara teliti, dari sisi luar dan dalam kaos:

  • Apakah jahitan RAPI : jarak antar jahitan sama? Jika rapi maka kualitas baik.
  • Apakah jarak antar jahitan RAPAT: Makin rapat berarti makin baik
2. Perhatikan sisa-sisa benang pada ujung-ujung jahitan: Jahitan yang baik adalah yang rapi, tidak meninggalkan banyak sisa benang yang terurai.

3. Perhatikan sambungan lengan dan body kaos: Jahitan yang baik adalah jika sambungan tepat membentuk persilangan garis (+)  Semakin PRESISI semakin baik.

4. Lihat lebar sambungan kaos, semakin kecil semakin baik.

5. Lihat kerapatan dan kerapian jahitan obras. semakin rapat & rapi semakin baik.

Moga berguna sob...